Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepenuhnya akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya beberapa daerah yang masih menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto untuk program tersebut. Dadan menjelaskan bahwa saat ini fokus utama adalah memastikan bahwa program ini didanai oleh negara, bukan oleh individu.

Latar Belakang Program MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Sebelumnya, beberapa uji coba program ini dibiayai oleh dana pribadi Prabowo, yang saat itu masih berstatus calon presiden. Salah satu lokasi uji coba yang menggunakan dana pribadi tersebut adalah di Kecamatan Warung Kiara, Sukabumi. Dadan menekankan bahwa dengan beralihnya pendanaan ke APBN, pemerintah berkomitmen untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia (SDM) jangka panjang.

Alokasi Anggaran

Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG sepanjang tahun 2025. Dana ini ditargetkan untuk menjangkau antara 15 juta hingga 17,5 juta penerima manfaat. Proses penyaluran dana akan dilakukan secara bertahap. Pada periode Januari hingga April, pemerintah akan menyalurkan MBG kepada 3 juta penerima melalui 397 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Jumlah penerima kemudian akan meningkat menjadi 6 juta orang pada periode April hingga Agustus 2025, dan mencapai 15 hingga 17,5 juta penerima pada akhir tahun.

Dadan menjelaskan, “Jadi jangan disalahpahami bahwa Rp 71 triliun itu maksimal 13-17,5 juta. Itu adalah anggaran yang direncanakan untuk menjangkau jumlah penerima yang lebih besar seiring berjalannya waktu”.

Tanggapan Mengenai Penggunaan Dana Prabowo

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengonfirmasi bahwa program MBG di Kendari, Sulawesi Tenggara, masih menggunakan sisa dana uji coba yang diberikan oleh Prabowo. Namun, Hasan menegaskan bahwa setelah dana tersebut habis, program di Kendari akan beralih ke pendanaan dari APBN. “Setelah itu nanti mereka akan menggunakan yang dari APBN yang dari BGN,” ujarnya.

Komitmen BGN

Dadan Hindayana menekankan pentingnya komitmen pemerintah dalam memastikan keberlanjutan program ini. Dengan beralihnya pendanaan ke APBN, diharapkan program MBG dapat berjalan lebih efektif dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. “Kami fokus di situ saja karena sebelum program ini jalan, kan seluruh dibiayai oleh pribadi beliau,” tambahnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Dengan jaminan bahwa anggaran program ini sepenuhnya bersumber dari APBN, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Dadan Hindayana dan tim BGN berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan berfokus pada peningkatan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan program ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.